MEDAN, Garuda News Portal- Dorong perkembangan UMKM Medan, dosen Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara ( UNUSU) dan Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di UMKM Cemilan Wety, Jl. Bunga Pariama II No.93 Ladang Bambu,Medan Tuntungan, Kota Medan. Kegiatan ini, sebagai wujud pelaksanaan salah satu pilar tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat dalam peningkatan perekonomian masyarakat dalam sektor UMKM.
Kegiatan ini diketuai oleh Candra Sigalingging,STP.,M.Si dari program
studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (UNUSU),
dengan beranggotakan Riswanti Sigalingging,STP.,M.Si, P.hD dari Departemen Mekanisasi
dan Biosistim Pertanian (USU), dan Siti Khairani. S.ST, M.Agr dari Program
Studi Budidaya Pertanian (UNUSU), dan mengikutsertakan dua orang mahasiswa yang
juga berasal dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian UNUSU.
Di mana kegiatan pengabdian ini didanai dari Direktorat Riset Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat 2024 dengan
mengusung tema 'Penerapan Teknologi Pengemasan Menggunakan Mesin Vacum Sealer
dan Mesin Countinuous Band Sealer Pada Produk UMKM Ladang Bambu diMedan
Tuntungan'. Tujuan kegiatan ini
memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengembangkan produk usahanya dengan
menghasilkan pangan yang bermutu baik untuk konsumsi dan meningkatkan pemasaran
ditingkat local dan nasional.
Candra Sigalingging,STP.M.Si menjelaskan, melalui upaya perbaikan alat pengemasan
produk UMKM keripik akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap
keberlangsungan serta peningkatan produksi kerupuk dari UMKM Cemilan Wety
tersebut. "Alat pengemasan yang diberikan adalah berupa alat vacum sealer
dan continuous band sealer, tabung nitrogen,regulator dan kemasan standing
pouch. Karena, alat pengemasan yang dimiliki UMKM Cemilan Wety selama ini belum
memadai secara teknologi dan sudah berusia tua, Sabtu (28/9).
Candra mengatakan, jenis kemasan yang digunakan selama ini oleh UMKM Cemilan
Wety adalah kemasan plastik tanpa diberi label."Pada kegiatan ini tim PKM UNUSU
melakukan disain label, juga pengkajian komposisi gizi keripik untuk dapat
ditampilkan pada label kemasan," tuturnya.
Candra
berharap dapat bertambahnya pengetahuan dan keterampilan dan meningkatkan
produktivitas pengolahan keripik serta modifikasi kemasan dan pemenuhan
regulasi produk seperti izin PIRT dan sertifikasi halal. "Maka produk keripik
dari UMKM Cemilan Wety dapat dipasarkan tidak hanya dilingkungan sekitar akan
tetapi dapat menembus pasar modern," tandas Candra.
Kerusakan Kemasan juga dapat menggangu
penampilan kemasan secara estetika. Produk makanan seperti makanan gorengan
atau keripik yang mudah bereaksi dengan oksigen harus dikemas dengan memasukkan
nitrogen agar ketika mengembung kemasan maka keripik tidak akan mudah rusak.
Pengemasan dengan mengeluarkan udara yang masuk dari kemasan berbentuk vacum
akan menambah daya tahan simpan produk makanan.
0 Komentar